SEJARAH DESA JETAK
Berdasarkan cerita beberapa sesepuh desa, desa Jetak pada zaman dahulu menyatu dengan desa Tempel, kemudian pemerintah Hindia Belanda membangun sudetan sungai Wulan yang membelah desa sehingga menjadi dua desa yaitu desa Jetak dan Desa Tempel (yang berarti menempel).
Desa Jetak sudah ada sejak dulu, terbukti dengan adanya Lurah/Kepala Desa, secara berurutan sebagai berikut:
- Karyono
- Bakar
- KH. Ali Rodli, ( 1961 - 1989 )
- Syahri, ( 1989 – 1990 )
- Jamal Sulaeman, ( 1990 – 2009 )
- Abbas Muslim, ST ( 2009-2022)
- Muhammad Zaelani, S. Pd (2022 s/d Sekarang)